NEF Student Activity

Taman Nasional Gunung Halimun- Salak

Pelatihan Transplantasi Terumbu Karang di Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu

The NEF Student Workshop 2004 was held in two villages (Citalahab and Cihamerang) near Gunung Halimun-Salak National Park, Indonesia, for 10 days (from 15 to 24 March 2004). With the support of National Park staff, researchers, local NGOs and local residents, the participants joined a variety of activities and learned research methods related to the conservation and monitoring of endangered wildlife. In addition, they interacted with the local community through 'home stay' programmes at Citalahab and Cihamerang and educational conservation activities at local primary schools. Fifteen students on NEF scholarships from five universities in Indonesia were invited along with university lecturers as well as staff from NEF counterpart organizations. For the purpose of international exchange, a Japanese student from the Tokyo College of Conservation and Civil Engineering also participated in this workshop.

Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu merupakan salah satu Kawasan Pelestarian Alam (KPA) yang terletak di utara Ibukota Jakarta, yang secara administratif berada di wilayah kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Kawasan TNKpS meliputi 3 kelurahan, yaitu Kelurahan Pulau Panggang, Kelurahan Pulau Kelapa, dan Kelurahan Pulau Harapan. Kawasan ini terbentang seluas 107.489 ha yang secara geografis terletak pada 50241 - 50451 LS dan 106025 - 1060401 BT.

Kepulauan Seribu memiliki potensi sumber daya alam laut yang sangat potensial, diantaranya ikan dan terumbu karang. Sebagian besar Masyarakat Kepulauan Seribu sangat bergantung dengan megandalkan potensi sumberdaya alam laut di perairan sekitar pulau pemukimannya. Sehingga apabila terumbu karang dirusak maka ikan akan berkurang dan tidak menutup kemungkinan ikan tersebut akan menghilang, maka nelayan tidak dapat melaut untuk mencari ikan sehingga lumpuhlah perekonomian. Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya?

Mengingat Kerusakan terumbu karang cukup besar, saat ini tercatat sekitar 61% dari areal terumbu karang Indonesia yang seluas 42.000 km2 dalam kondisi rusak. Bahkan, 15% diantaranya sudah sangat kritis. Nah, apabila tidak segera dilakukan rehabilitasi, maka dikhawatirkan kepunahan terumbu karang Indonesia tidak akan terelakkan lagi. Sebagai contoh bahwa terumbu karang disekitar kep. Seribu kondisinya banyak yang rusak maka harus digalakkan kegiatan dan tindakan nyata untuk menyelamatkan terumbu karang, salah satunya dengan cara melakukan trasnplantsi. Transplantasi karang selain untuk kegiatan rehabilitasi juga merupakan sumber perikanan yang produktif dengan melakukan budidaya karang hias, sehingga dapat meningkatkan pendapatan nelayan, penduduk pesisir dan devisa negara yang berasal dari perikanan dan pariwisata. Teknis transpalansi begitu mudah, meski tidak semua jenis karang dapat ditranpalansi. "Namun sekarang jenis karang yang dapat ditranpalansi semakin banyak.

Tujuan
Umum Peningkatan kesadaran konservasi sumber daya alam bagi masyarakat pada umumnya, dan kaum muda pada khususnya.
Khusus Mempelajari salah satu teknik konservasi karang dengan metode transplantasi karang

Bentuk Kegiatan

Kegiatan ini merupakan Program pendidikan lingkungan yang difokuskan pada pelatihan transplantasi karang dengan konsep :

In class Teori-teori disampaikan oleh staff teknis Balai Taman Nasional Laut Kep. Seribu lokasi di Kantor Lembar Indonesia.
In field Praktek lapang disampaikan oleh staff teknis Balai Taman Nasional Laut Kep. Seribu lokasi di Pulau Pramuka, TNLKS.

Materi
  • Pengetehuan umum tentang terumbu karang Indonesia
  • Teknik transplantasi karang